Pentingnya Teknologi Digital (bagian 3) Oleh: Fayakhun Andriadi


Dunia politik merupakan salah satu bidang dalam kehidupan yang bergerak sangat dinamis. Hal ini memang mutlak diperlukan mengingat peranannya dalam mengatur kehidupan masyarakat. Jika politik tidak mampu merespon perkembangan zaman dengan cepat dan tepat, kebijakan yang dikeluarkan pun akan melenceng dari sasaran. Fayakhun Andriadi adalah satu politisi Indonesia yang menyadari pentingnya penerapan teknologi modern dalam dunia politik.
Belum genap berusia 45 tahun pada Juni 2017 ini Fayakhun telah dipercaya menjadi ketua DPD Partai Golkar DKI Jakarta. Bukan kebetulan tentunya jika seseorang yang masih muda, untuk ukuran politisi tingkat nasional, telah dipercaya memimpin salah satu partai terbesar yang pernah ada di Indonesia. Tidak hanya itu, daaerah yang dipimpin adalah Jakarta, ibu kota negara, yang notabene menjadi pusat pemerintahan Indonesia.
Fayakhun Andriadi dikenal sebagai sosok cerdas dan visioner. Keputusannya untuk terjun di bidang politik juga berkaitan erat dengan cara pandangnya mengenai masa depan. Aktif di kegiatan oganisasi, tidak membuat Fayakhun Andriadi melupakan pendidikannya. Fayakhun tercatat telah menyelesaikan studi doktoralnya di Universitas Indonesia dengan mengambil jurusan ilmu politik.
Latar belakang pendidikannya menjadi salah satu nilai lebih yang dimiliki Fayakhun Andriadi. Cara penyampaian ide politiknya juga berdasarkan data serta referensi akurat. Dalam salah satu bukunya yang berjudul “Demokrasi di Tangan Netizen” (2016), penuh dengan referensi kuat tentang dunia politik. Salah satunya, Fayakhun menyebutkan mengenai elemen-elemen teknologi digital yang kompatibel dengan demokrasi. Mengutip pernyataan David Wilson dalam Digital Democracy and the New Age of Reason, tertulis bahwa ada empat elemen dari teknologi digital yang kompatibel dengan demokrasi (www.web.mit.edu). Empat elemen ini kemudian membuat demokrasi digital relevan dengan prospek praktik demokrasi di masa mendatang. Dalam tulisan kali kita akan membahas lanjutan dari dua elemen pertama yang sudah dibahas dalam tulisan sebelumnya. Elemen yang di maksud adalah:
Elemen ketiga, komunikasi digital bersifat “asynchronous”. Dunia politik dan dunia media akan kesulitan untuk beradaptasi dengan perubahan ini. Dengan meningkatnya kecepatan komunikasi, pemilih menuntut informasi politik dengan sangat cepat dan akurat sesuai dengan kebutuhan masing-masing individu. Di era demokrasi digital, kenyamanan individu akan menjadi bagian integral dari percakapan politik. Sebuah keinginan yang difasilitasi dengan sangat baik oleh para praktisi dengan membuat algoritma yang memanjakan keinginan pengguna tentang kenyamanan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bagi Fayakhun Bakamla, Orang yang Sukses adalah Memanfaatkan Peluang

Fayakhun Andriadi Menawarkan Solusi Macet

Dunia Politik Digital Pemilih Pemula Gagasan Fayakhun Andriadi Bagian II