Fayakhun Harmoni Alam, Cinta dan Kedamaian
Namun menurut Fayakhun, secara objektif sikap
Presiden SBY kepada Perdana Menteri Tony Abbott, yang juga memainkan perasaan
patriotism kita tentu juga menjadi naif. Karena SBY yang hamper separuh
hidupnya berada dalam dunia militer, menurut Fayakhun tentu tahu betul dengan pepatah “Si Vis Pacem, Para
Bellum”, (siapa menginginkan perdamaian, maka bersiaplah untuk berperang).
Sangat mustahil bila Presiden SBY lupa dengan pepatah latin di atas, yang
merupakan penyederhanaan dari kalimat aslinya, “Ignitur qui desiderat pacem,
praeparet bellum”, yang dikutip dari karya seorang ahli militer Flavius
Vegetius Renatus dalam kata pengantar buku De re militari.
Presiden SBY menurut Fayakhun juga tentu tahu betul dengan
prinsip dan doktrin Ius Ad Bellum, yang merupakan turunan dari pemikiran St.
Agustine, yang melihat perang sebagai sesuatu kejahatan yang perlu dilakukan
untuk menciptakan perdamaian (Wight, 1996). Sebuah pepatah latin yang tak
berarti sepenuhnya menurut Fayakhun
menghimbau peperangan, namun bila dalam keadaan terdesak, maka perang merupakan
alternatif terakhir (last resort).
Sejarah sebetulnya bagi Fayakhun sudah mencatat dengan jelas,
bila kolonialisme, kapitalisme, perang terbuka, perang ekonomi, perang energi,
maupun perang cyber telah membuktikan bila “perdamaian hanya akan tercipta
apabila semua pihak sama-sama berhitung dan takut satu sama lain,” ujar Fayakhun. Tak bermaksud menghidupkan
kembali spirit proto-facis ala Machiaveli, namun realitasnya memang seperti
itu.
Nyatanya bagi Fayakhun, praktik penyadapan ini memang
tak hanya ditujukan kepada para pejabat di Indonesia. Namun juga hamper kepada
seluruh kepala negara di dunia. Dimana menurut data intelijen yang dibocorkan
oleh Edward Snowden, menurut Fayakhun
NSA Amerika telah menyadap pembicaraan 35 kepala negara di dunia, dimana nomor
kepala Negara diketahui setelah terlebih dahulu menyadap pejabat di bawahnya.
Praktik penyadapan yang
dilakukan Amerika ini menurut Fayakhun
bahkan dilakukan kepada negara-negara yang selama ini dianggap sebagai Negara
sahabatnya sendiri, seperti Jermandan Israel. Kanselir Jerman Angelina Merkel,
bahkan sempat marah, karena nomornya ada dalam daftar yang disadap NSA.
Komentar
Posting Komentar